Wednesday, September 9, 2009

Lima Gadis Bijaksana


Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.

— Matius 25:1-13

Sunday, September 6, 2009

PESAN DARI SANG PENCIPTA

Ketika AKU menciptakan langit dan bumi, AKU berfirman dan jadilah.
Ketika AKU menciptakan pria, AKU membentuknya dan meniupkan nafas 
kehidupan ke lubang hidungnya. Tetapi engkau, wanita, AKU menghiasmu setelah 
AKUmeniupkan nafas kehidupan ke pria karena lubanghidungmu terlalu lembut. 
AKU membiarkan pria tertidur nyenyak sehingga AKU dapat dengan sabar 
dan sempurna membentuk engkau. Pria AKU buat tertidur supaya dia tidak 
dapat mencampuri. Dari satu tulang AKU menghiasmu. 
AKU memilih tulang yang melindungi kehidupan pria.
AKU memilih tulang rusuk, yang melindungi jantung dan paru-paru
dan mendukungnya, sebagaimana yang harus kamu lakukan.
Dari satu tulang ini AKU membentukmu dengan sempurna dan cantik. 
Sifatmu adalah seperti tulang rusuk, kuat tetapi lembut dan mudah patah. 
Engkau meyediakan perlindungan untuk organ palinglembut dalam pria, 
hati dan jantungnya. Jantungnya adalah pusat dari kehidupannya,
paru-parunya menggenggam nafas kehidupan. 
Tulang rusuk akan membiarkan dirinya patah 
sebelum ia mengijinkan kerusakan terjadi pada jantung. 
Dukunglah pria sebagaimana tulang rusuk melindungi tubuhnya.
Engkau tidak diambil dari kakinya untuk menjadi alasnya 
tidak juga diambil dari kepalanya untuk menjadi atasannya. 
Engkau diambil dari sisinya, untuk berdiri disebelahnya dan dipeluk dengan erat. 
Engkau adalah malaikatKU yang sempurna. 
Engkau adalah gadis kecilKU yang cantik.
Engkau telah tumbuh menjadi wanita yang sempurna, dan mataKU terpuaskan 
ketika AKU melihat hatimu. Matamu-jangan mengubahnya. 
Bibirmu sangat cantik ketika mengucapkan doa. 
Hidungmu sangat sempurna dalam bentuk. 
Tanganmu sangat lembut untuk disentuh.
AKU telah memberi perhatian pada wajahmu saat engkau tertidur. 
AKU menggenggam hatimu dekat denganKU. 
Dari semua yang hidup dan bernafas, 
engkau adalah yang paling mirip dengan AKU.

Pengurus Wilayah Theresia & Komunitas

PENGURUS WILAYAH THERESIA
Pendamping Wilayah I : Bapak Andreas Sunarko
Pendamping Wilayah II : Bapak Martinus Oeij Soeijsiang
Pendamping Wilayah III : Bapak Fransiscus Ignatius Horian Yauban
Sekretrais : Bapak Vinsensius Andre Sebastian
Bendahara : Ibu Carina Handeriyani
Seksi PKP : Ibu Maria Fransisca Yuliani Nata
Seksi Sosial Wilayah : Bapak Benedictus Ronny Suhartono
Seksi Liturgi : Bapak Antonius Djoko Nugroho & Bapak PC. Bambang Subijandono
Seksi Pembinaan Anak Muda Wilayah : Ibu Ana Trombine

PENGURUS KOMUNITAS
Komunitas Agustinus :
Pendamping Komunitas I : Bapak Robertus Sucipto Tirta Toha
Pendamping Komunitas II : Bapak Fhilipus Musa Reme


Komunitas Bartolomeus :
Pendamping Komunitas I : Ibu Merry Sukoco
Pendamping Komunitas II : Ibu Enny Thomas

Komunitas Filipus :
Pendamping Komunitas I : Ibu Melina Margareana
Pendamping Komunitas II : Ibu Nora Novia Imbriani Utama
Sekretaris 1 : Ibu Melsiani
Sekretaris 2 : Ibu Ellyane Mustika
Bendahara : Ibu Rita Ichsan
Seksi Liturgi : Sdr Rosi
Seksi Sosial : Ibu Natalia Juliawati

Komunitas Matias :
Pendamping Komunitas I : Bapak Valentinus Hardono
Pendamping Komunitas II : Ibu Marganing
Sekretaris : Sdr Antonius Rendra
Bendahara : Bapak Johanes Denny Suryadinata
Seksi Sosial Komunitas : Bapak Gebby Liander

Komunitas Stefanus :
Pendamping Komunitas 1 : Ibu Felisitas Nella
Pendamping Komunitas 2 : Ibu Anastasia Meitrie

Sekretaris : Ibu Theresia Linda Tanu

Bendahara : Ibu Agnes Law

Mengenai Wilayah Theresia

Wilayah Theresia merupakan bagian dari Paroki Santa Perawan Maria Yang Terkandung tanpa Noda - Kelayan Banjarmasin. Semula memiliki area yang sekarang telah dikembangkan menjadi 3 wilayah yaitu : Wilayah Elisabet, Wilayah Sisilia dan Wilayah Theresia sendiri. Wilayah theresia menaungi 5 Komunitas yaitu Komunitas Agustinus, Komunitas Bartolomeus, Komunitas Filipus, Komunitas Matias dan Komunitas Stefanus.

Pengurus Sebelumnya :
Bapak P.C Bambang Subijandono
Bapak Heribertus Sridoyo
Ibu YF Sri Kusminingsih
Bapak P.C. Bambang Subijandono (setelah pemekaran 2 periode

Saturday, September 5, 2009

MAKNA DOA BAPA KAMI

Syukur pada Tuhan
bahwa kita sudah diberikan doa yang sungguh luarbiasa. T
api dalam keseharian doa ini biasanya diucapkan begitu saja,
tanpa ada penghayatan. Sering merupakan hapalan semata.
Mari kita coba renungkan kepantasan kita
untuk mendoakan doa yang diajarkan Tuhan sendiri :
*****
Jangan menyebut Bapa, kalau hidup kita tidak berlaku sebagai anak Allah. 
Jangan berkata kami, kalau hidup kita diselimuti ke-egoisan cinta diri.
Jangan berkata yang ada di surga, 
kalau hidup kita hanya memikirkan perkara2 duniawi semata.
Jangan berkata dimuliakanlah namaMu, 
kalau hidup kita tidak bisa menghormati Allah dengan pantas. 
Jangan berkata datanglah kerajaanMu, kalau hidup kita lebih mencari kebanggaan duniawi. 
Jangan berkata jadilah kehendakMu diatas bumi seperti didalam surga, 
kalau kita menuruti kehendak sendiri dan tidak berani menyangkal diri. 
Jangan berkata berilah kami rejeki hari ini,  kalau hidup kita tidak peduli pada sesama. 
Jangan berkata ampunilah kesalahan kami 
seperti kami pun mengampuni yang bersalah pada kami, 
kalau hidup kita dikuasai kebencian dan dendam. 
Jangan berkata janganlah masukkan kami kedalam percobaan, 
kalau hidup kita tidak berani sungguh2 tidak berbuat dosa. 
Jangan berkata bebaskanlah kami dari yang jahat, 
kalau hidup kita sendiri tidak tegas menolak segala kejahatan. 
Jangan berkata amin, 
kalau kita tidak serius menghayati dan 
mengamalkan Doa Bapa Kami.